Seperti yang kita ketahui bahwa Raja Simamora memiilki 3 anak, yaitu Purba, Manalu dan Debataraja. Sedangkan Debataraja sendiri juga memiliki 3 orang anak, yaitu Sampe tua, Babiat Nainggol, dan Marbulang serta 1 orang putri (boru) yaitu Siboru Namotung (Sibottar Mudar). Lihat tarombo Simamora
Pada awalnya, mereka tinggal di Samosir, namun karena kemiskinnya (hapogoson) mereka pergi ke Bakkara, disana Siboru Namotung bertemu dan disukai oleh Hamang (sejenis begu) tanpa wujud dan hanya pada malam hari kelihatan. Lalu Hamang pun melamarnya dan minta izin kepada ketiga saudaranya itu, ternyata mereka setuju untuk menikahkan asalkan Hamang bersedia membuat pesta besar untuk pernikahan itu. Alhasil, dibuatlah pesta yang sangat besar, namun memang terasa ada keanehan, karena sebagian orang tidak terlihat di pesta itu.
Setelah sekian lama, ada seorang Raja Barus bermarga Pasaribu hendak mencarikan seorang menantu untuk anaknya, maka sang rajapun menerbangkan sebuah layang-layang dan bersabda "barang siapa yang menemukan layang-layang itu bila perempuan akan kujadikan menantu dan bila lelaki akan kujadikan anak". Setelah layang-layang diterbangkan maka sang rajapun menyuruh bawahannya untuk melacak siapa gerangan yang akan menemukannya.
Pada awalnya, mereka tinggal di Samosir, namun karena kemiskinnya (hapogoson) mereka pergi ke Bakkara, disana Siboru Namotung bertemu dan disukai oleh Hamang (sejenis begu) tanpa wujud dan hanya pada malam hari kelihatan. Lalu Hamang pun melamarnya dan minta izin kepada ketiga saudaranya itu, ternyata mereka setuju untuk menikahkan asalkan Hamang bersedia membuat pesta besar untuk pernikahan itu. Alhasil, dibuatlah pesta yang sangat besar, namun memang terasa ada keanehan, karena sebagian orang tidak terlihat di pesta itu.
Setelah sekian lama, ada seorang Raja Barus bermarga Pasaribu hendak mencarikan seorang menantu untuk anaknya, maka sang rajapun menerbangkan sebuah layang-layang dan bersabda "barang siapa yang menemukan layang-layang itu bila perempuan akan kujadikan menantu dan bila lelaki akan kujadikan anak". Setelah layang-layang diterbangkan maka sang rajapun menyuruh bawahannya untuk melacak siapa gerangan yang akan menemukannya.
Sekian lama pencarian kemana arah
terbangnya layang-layang tersebut dan siapa yang menemukannya, ternyata
layang-layang itu secara tidak sengaja ditemukan oleh Siboru Namotung
(br Simamora). Maka sesuai dengan janji dan sabda Raja Barus itu, iapun
berencana untuk menikahkan anaknya dengan boru simamora tersebut dan
berangkatlah raja tersebut ke Bakkara untuk menjumpai keluarga boru
simamora itu untuk melamarnya dan menjadikannya menantu.
Setelah Raja Barus (Pasaribu) berjumpa
dengan ketiga saudara Siboru Namotung, iapun menyampaikan niatnya itu,
namun tidak seperti yang diharapkannya ternyata Siboru Simamora itu
sudah menikah.
Pada saat pembicaraan itu Si Marbulang
tidak setuju atau merasa keberatan kalau saudarinya itu dinikahkan lagi
karena ia tahu saudarinya (itonya) itu sudah menikah dengan Hamang,
sedangkan Sampe tua merasa tiada guna bersaudara dengan makhluk yang
tidak kelihatan yang tidak jelas wujud dan rimbanya sedangkan Babiat
Nainggol masih merasa ragu akan pilihannya. Pada akhirnya Raja Barus
memaksakan untuk melamarnya dan siboru namotungpun dibawa ke Barus untuk
dinikahkan dengan anaknya.
Mendengar kabar itu Hamang marah dan
pergi mengejar Raja Pasaribu itu untuk mengambil kembali istrinya.
Merekapun bertemu pada saat hendak menyeberangi sungai dan di sungai itu
mereka bertengkar memperebutkan siboru namotung ( boru simamora) itu.
Mereka saling unjuk kemampuan dan laga ilmu, maka sang Hamangpun
mengeluarkan kemampuannya dan berkata "kalau bisa kau angkat istriku itu dari air ini silahkan bawa tetapi kalau tidak bisa silahkan tinggalkan tempat ini!",
Raja Barus mencoba untuk menariknya namun ternyata siboru simamora
tidak bisa lagi digerakkan sama sekali, tanpa panjang pikir Raja Barus
itu mengeluarkan pedangnya dan memenggal kepala siboru namotung hingga
putus konon katanya darah yang keluar dari leher siboru simamora itu
berwarna putih itu sebabnya ia digelari Siboru Namotung atau Sibottar
Mudar, dan ia pun membawa kepala tersebut kembali ke kampungnya di Barus.
Melihat kejadian itu Hamangpun merasa kecewa dan sedih setelah melihat istrinya telah meninggal dibuat Raja Barus tersebut dan membiarkan sisa potongan tubuhnya terhanyut di sungai itu. Hamang dengan amarahnya menjumpai ketiga saudara boru simamora itu dan mengutuknya bahwa ketiga saudara itu akan susah punya keturunan sesuai dengan tingkatan kesalahan yang mereka perbuat kepada Hamang.
Setelah Raja Pasaribu sampai di
kampungnya, ia pun menyuruh anak buahnya untuk mencari sisa potongan
tubuh boru simamora itu ke sungai itu. dan ternyata mereka menemukannya
masih terhanyut disungai dan membawakannya kembali ke raja tersebut.
Potongan tubuh boru simamora itu yang sudah berhari-hari mati
disatukannya kembali dan disemayamkan dalam sebuah ruangan khusus.
Menurut ceritanya tubuh boru simamora itu dapat bersatu dan kembali
hidup. itulah sebabnya ada sebahagian marga pasaribu (marga pasaribu
yang dari Barus) memanggil Tulang kepada marga Simamora Debataraja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar